Pages

Rabu, 21 September 2011

Sejarah Asal mula Halal Bihalal

Sejarah asal mula halal bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, bahwa tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.
Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah halal bihalal. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan halal bihalal, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.
Sampai pada tahap ini halal bihalal telah berfungsi sebagai media pertemuan dari segenap warga masyarakat. Dan dengan adanya acara saling memaafkan, maka hubungan antarmasyarakat menjadi lebih akrab dan penuh kekeluargaan.
Karena halal bihalal mempunyai efek yang positif bagi kerukunan dan keakraban warga masyarakat, maka tradisi halal bihalal perlu dilestarikan dan dikembangkan. Lebih-lebih pada akhir-akhir ini di negeri kita sering terjadi konflik sosial yang disebabkan karena pertentangan kepentingan.

Geisha - Benci dan Cinta

bagaimana cara membuatmu bahagia
nyaris ku menyerah jalani semua
tlah berbagai kata ku ungkap percuma
agar kau percaya cintaku berharga

tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
namun kau begitu saja, tak pernah merindu

reff:
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa

apa kau mengerti ku sedih sendiri
tanpa ada kamu ku merasa sepi

tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
setengah hati mencinta, ku sakit karenamu

repeat reff

woo ooo ku sakit karenamu

sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci

sungguh aku tak bisa membenci dirimu
sesungguhnya aku tak mampu
sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
memisahkan segala cinta dan benci ooo
cinta dan benci ooo yang ku rasa
Selamat hari raya IDUL FITRI 1432 H.
                    Minal Aidzin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin.. :)

Perbedaan arti Suka, Cinta, dan Sayang..

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu. 

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya.

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama." 

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.." 

Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan." 

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus... 

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu. 

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

Rabu, 14 September 2011

Seventeen - Jaga Selalu Hatimu

kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali

mencintaimu aku tenang
memilikimu aku ada
di setiap engkau membuka mata
merindukanmu selalu ku rasakan
selalu memelukmu penuh cinta
itu yang selalu aku inginkan
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
reff:
kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
ku mencintaimu selalu
menyayangimu sampai akhir menutup mata
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
repeat reff [2x]
kau, kau jaga selalu hatimu

5 Tradisi Lebaran di Berbagai Negara

Tradisi mudik bisa dibilang hanya ada di Indonesia. Bagaimana dengan negara muslim lainnya? Lain budaya, lain pula kebiasaan, dalam memeriahkan atau melaksanakan Hari Iedul Fitri. Selama satu bulan lamanya, umat Muslim dunia menjalankan ibadah Ramadhan yang ditutup dengan Shalat Ied, sebagai simbol Kemenangan. Berikut 5 Tradisi Lebaran di berbagai negara:

1. Indonesia

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.
Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan “halal bi-halal”, memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

Idul Fitri di Indonesia (sumber : dari berbagai sumber)

2. Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan “Bayramınız Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayramınız Mübarek Olsun”. Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.
Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Bayramınız Mübarek Olsun (sumber : dari berbagai sumber)

3. Arab Saudi

Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.







Eid Mubarak in Arab (sumber : dari berbagai sumber)

4. Nigeria

Nigeria adalah negara sekuler yang dihuni oleh sejumlah besar umat Islam dan Kristen. Oleh karena itu, sebagian Muslim merayakan perayaan Idul Fitri, dimana banyak pula orang Kristen turut berpartisipasi. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal sebagai “Sallah Kecil” dan umumnya orang saling menyapa dengan ucapan tradisional: “Barka Da Sallah,” yang berarti “Salam di Sallah” dalam bahasa Hausa. Umumnya di Nigeria, ketika Ied ditetapkan sebagai hari libur nasional yang ditetapkan selama dua hari. Banyak keluarga Muslim pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarga dan kerabat.

Barka da Sallah (sumber : dari berbagai sumber)

5. China 

Di Republik Rakyat Cina, dari 56 kelompok etnis yang diakui secara resmi, 10 kelompok etnis diantaranya adalah mayoritas beragama Islam. Kelompok-kelompok Muslim ini secara total tercatat berjumlah 18 juta jiwa lebih menurut statistik resmi. Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan. Lebaran atau Iedul Fitri berhak dan ditetapkan sebagai hari libur.
Di propinsi Yunnan, beberapa umat Muslim pada Idul Fitri, mengunjungi makam leluhur dan makam tokoh Muslim setempat. Di sana, mereka akan melakukan pembacaan dari Al Qur’an dan membersihkan makam. Hal ini mengingatkan festival tahunan bersejarah Qingming Cina, di mana orang pergi kuburan nenek moyang mereka, menyapu dan membersihkan daerah itu dan membuat persembahan makanan. Ritual doa ini dilakukan doa khusus untuk menghormati ratusan ribu Muslim tewas selama Dinasti Qing, dan ratusan tewas selama Revolusi Kebudayaan. (**)

Lebaran di China (sumber : dari berbagai sumber)

10 Tradisi Lebaran di Indonesia

1. Tradisi Mudik – Mudik adalah salah satu tradisi paling utama dalam Lebaran di Indonesia, sekalian dengan mengunjungi sanak keluarga bersilahturahi sekaligus meminta tuntunan doa pada Orang tua
.
2. Tradisi Halal Bi Halal – Tradisi saling maaf memaafkan antara satu muslim dengan muslim lainnya (biasanya di lakukan di bulan Syawal sesudah Bulan Romadhon/bulan Puasa)

3. Takbir Keliling (Meng-agungkan nama Alloh SWT dan mengakui kebesaran Alloh Swt.) dengan berpawai atau mengadakan arak-arakan sambil bertakbir [biasanya di lakukan dengan berkeliling kota], takbir keliling biasa dilakukan sebelum dan sesudah lebaran.

4. Rampag Bedug (menabuh bedug atau bunyi-bunyian yang berasal dari Bedug di lakukan berjamaah – bersama sama sehingga menghasilkan suara yang menghentak dan membangkitkan semangat dan biasanya di barengi dengan takbir di Masjid atau Mushola)

5. Adanya hidangan Ketupat Lebaran dan Opor Ayam (biasanya setelah Sholat Idul Fitri maka sepulang Sholat Idul Fitri kita akan banyak menemui di rumah rumah hidangan ketupat lebaran) hidangan ini akan semakin maknyuss apabila disajikan dengan sayur godok [campuran pepaya muda di potong kecil-kecil, tempe di potong dadu, kacang panjang di potong kecil kecil dan diberi kuah santan] atau disajikan dengan sayur opor ayam, rendang/semur + kerupuk.

6. Saling mengirim makanan dalam wadah rantangan antara tetangga satu dengan tetangga lainnya (sebagai wujud saling terjalin-nya persaudaraan antara tetangga satu dengan tetangga lainnya).

7. Tunjangan Hari Raya (THR) – biasanya di berikan kepada anak anak kecil, ketika bersilaturahmi (halal bi halal) dengan tetangga atau saudaranya. – dan biasanya juga di lakukan oleh perusahaan dengan memberikan tunjangan tersebut kepada karyawannya yang merayakan Hari Raya Idul Fitri (pelaksanaan dan tata caranya sudah di atur oleh pemerintah).

8. Baju Baru – merupakan simbolik kemenangan atas kembalinya hati menjadi fitri (bersih) kembali dan telah terleburnya semua dosa dosa seperti bayi yang baru di lahirkan.

9. Ziarah Kubur – Merupakan tradisi yang mengakar kuat di masyarakat selepas Sholat Idul Fitri – menggunakan moment di hari yang fitri untuk pergi ke makam [berziarah kubur] mendoakan para leluhur dan keluarga yang telah wafat.

10.Menyalakan Mercon/Petasan dan Meriam Bambu, di Indonesia tradisi ini sering dilakukan bersamaan saatnya Takbiran Menjelang Lebaran tiba, banyak yang melakukannya namun dengan berbagai alat, bukan hanya bambu dan sejenisnya